Bakteri dalam Mulut Kita
Rongga
mulut kita adalah pintu gerbang masuknya berbagai mikroorganisme. Mikroorganisme
tersebut masuk bersama makanan, minuman,
ataupun benda asing yang kita masukkan kedalam mulut, misalnya pada saat kita
menggigit pensil. Selain mikroorganisme yang masuk bersama makanan, minuman dan
benda asing tersebut, di dalam rongga mulut juga dihuni oleh flora normal,
yaitu sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput lendir atau
mukosa manusia pada kondisi sehat maupun sakit. Keadaan flora normal pada
bagian tubuh tertentu mempunyai peranan penting dalam pertahanan tubuh karena
menghasilkan suatu zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang
lain.
Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol plak. Cara yang dapat diandalkan untuk mengontrol timbulnya plak yaitu dengan pembersihan mekanis menggunakan sikat gigi dan pembersih interdental atau dental floss. Selain itu, kontrol plak juga dapat dilakukan secara kimiawi dengan menggunakan obat kumur menggunakan mouthwash yang dijual dipasaran atau menggunakan air rebusan Sirih Hijau (Piper betle Linn.).halini dikarenakan sirih hijau mengandung senyawa Allylpyrokatekol, yang memiliki aktivitas antimikroba melawan bakteri anaerob dalam rongga mulut, Fenol dan derivatnya yang mempunyai daya antibakteri dengan menyebabkan denaturasi protein sehingga bakteri tidak dapat bertahan hidup, Alkaloid dan hidroksikavikol yang mampu mengganggu pembentukan struktur membran bakteri dan dapat menyebabkan kematian sel itu sendiri. Selain itu, daun sirih hijau juga mengandung tanin yang dapat mengganggu pertumbuhan bakteri.
Menurut
Jawetz dkk dalam bukunya yang berjudul Mikrobiologi Kedokteran, flora normal
penghuni rongga mulut kita terdiri atas Streptococus viridans, Streptococcus
mutans, Staphylococcus sp,
Lactobacillus sp, dan Candida albicans. Meskipun terdapat
di dalam rongga mulut sebagai flora normal, tetapi dalam kondisi tertentu, bakteri-bakteri
tersebut dapat menjadi pathogen (menyebabkan penyakit) karena faktor
predisposisi yaitu kebersihan rongga mulut.
Menurut
Pleczar dan Chan, rongga mulut merupakan suatu inkubator yang steril, hangat,
dan lembab yang mengandung substansi nutrisi yang baik bagi pertumbuhan mikroba.
Substansi nutrisi Misalnya air liur yang terdiri dari air, asam amino, protein,
lipid, karbohidrat, dan senyawa-senyawa anorganik. Jadi, air liur merupakan
medium yang kaya serta kompleks yang dapat dipergunakan sebagai sumber nutrien
bagi mikroba pada berbagai situs di dalam mulut.
Di
dalam rongga mulut, bakteri-bakteri tersebut menguraikan sisa-sisa makanan dan
menghasilkan senyawa yang bersifat asam. Senyawa asam tersebut menempel pada
email gigi dan menyebabkan akan
mengikis email sehingga menghasilkan permukaan email yang
buram dan kasar. Selanjutnya permukaan
email yang kasar akan menjadi tempat berkembangnya bakteri yang bersifat
kariogenik (penyebab karies), yaitu Streptococcus
mutans. Bakteri ini memiliki makanan utama, yakni ‘sisa makanan’ yang
terutama mengandung gula sukrosa sebagai tempatnya tumbuh dan berkembang biak
sehingga menyebabkan gigi menjadi berlubang. Bakteri flora
normal mulut bisa
masuk aliran darah melalui gigi yang berlubang atau karies
gigi dan gusi yang berdarah sehingga terjadi bakterimia (adanya bakteri di
dalam darah).
Selain
karies, penyakit lain yang disebabkan oleh mikroba penghuni rongga mulut adalah
plak gigi. Plak disebabkan oleh hasil fermentasi metabolisme bakteri Streptococcus
mutans yang menghidrolisis sukrosa menjadi komponen monosakarida, fruktosa,
dan glukosa. Enzim glukosiltransferase selanjutnya merakit glukosa menjadi
dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang difermentasi menjadi asam
laktat. Akumulasi bakteri dan dekstran menempel pada permukaan gigi dan
membentuk plak gigi.
Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol plak. Cara yang dapat diandalkan untuk mengontrol timbulnya plak yaitu dengan pembersihan mekanis menggunakan sikat gigi dan pembersih interdental atau dental floss. Selain itu, kontrol plak juga dapat dilakukan secara kimiawi dengan menggunakan obat kumur menggunakan mouthwash yang dijual dipasaran atau menggunakan air rebusan Sirih Hijau (Piper betle Linn.).halini dikarenakan sirih hijau mengandung senyawa Allylpyrokatekol, yang memiliki aktivitas antimikroba melawan bakteri anaerob dalam rongga mulut, Fenol dan derivatnya yang mempunyai daya antibakteri dengan menyebabkan denaturasi protein sehingga bakteri tidak dapat bertahan hidup, Alkaloid dan hidroksikavikol yang mampu mengganggu pembentukan struktur membran bakteri dan dapat menyebabkan kematian sel itu sendiri. Selain itu, daun sirih hijau juga mengandung tanin yang dapat mengganggu pertumbuhan bakteri.
Seperti
yang telah dikemukakan oleh drg. Agnes Arie Astuti dan dr. Dian Novitasari yang
dikutip dari majalah1000guru.net, Salah satu flora normal lain yang dapat
dijumpai di rongga mulut yaitu jamur Candida albicans. Bila terjadi
gangguan dalam rongga mulut maka jamur Candida albicans bisa
menjadi patogen sehingga terjadilah Candidiasis oral. Candidiasis
oral dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti penggunaan gigi tiruan,
xerostomia (sindrom mulut kering), penyakit defisiensi imun seperti HIV/AIDS,
merokok, terapi kanker serta penggunaan obat-obatan yaitu antibiotik dan
steroid jangka panjang.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi meningkatnya
kasus kandidiasis antara
lain disebabkan oleh :
1. Kondisi
tubuh yang lemah atau keadaan umum yang buruk.
2. Penyakit
tertentu, misalnya: diabetes mellitus
3. Kehamilan
4. Rangsangan setempat
pada kulit oleh
cairan yang terjadi
terus menerus, misalnya oleh air,
keringat, urin atau air liur.
5. Penggunaan
obat di antaranya: antibiotik, kortikosteroid dan sitostatik.
Faktor
predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Candida albicans
serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena
adanya perubahan keseimbangan
flora mulut atau
perubahan mekanisme
pertahanan lokal dan
sistemik.
Sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi patogenitas Candida albicans adalah faktor local dan faktor sistemik.
Termasuk faktor lokal
adalah adanya gangguan
fungsi kelenjar ludah yang dapat menurunkan jumlah saliva. Saliva
penting dalam mencegah timbulnya kandidiasis
oral karena efek
pembilasan dan antimikrobial protein
yang terkandung dalam
saliva dapat mencegah pertumbuhan berlebih
dari Candida albicans. Dan
yang termasuk kedalam faktor sistemik,
yaitu usia, penyakit
sistemik seperti diabetes,
kondisi imunodefisiensi
seperti HIV, keganasan
seperti leukemia, defisiensi
nutrisi, dan pemakaian obat-obatan
seperti antibiotik spektrum
luas dalam jangka waktu lama, kortikosteroid, dan
kemoterapi.
drg.
Agnes Arie Astuti dan dr. Dian Novitasari yang dikutip dari majalah1000guru.net menyatakan bahwa pencegahan karies,
penyakit jaringan pendukung gigi serta Candidiasis oral dapat dilakukan
dengan beberapa tindakan seperti:
- Memelihara kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, bahkan bila perlu berkumur dengan antiseptic mouthwash setelah menyikat gigi.
- Membersihkan karang gigi ke dokter gigi.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dengan mengurangi atau menghindari gula karena merupakan makanan bagi bakteri dan jamur Candida albicans.
- Menghindari makanan/minuman yang mengandung alkohol karena alkohol mengubah gula dan mempercepat pertumbuhan Candida albicans.
- Mengonsumsi banyak bawang putih karena merupakan antijamur alami.
- Mengonsumsi susu atau yoghurt yang mengandung bakteri Acidophilus karena membantu menjaga keseimbangan tubuh dan melawan mikroorganisme pengganggu seperti Candida albicans.
Sedangkan cara yangdapat dilakukan
untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menyikat gigi dengan
langkah yang benar. Berikut ini adalah langkah menyikat gigi yang benar :
- Sikat gigi penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi, dilakukan minimal dua kali sehari sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
- Lama menyikat gigi minimal dua menit dengan menggunakan sikat dan pasta gigi berflorida.
- Sikat gigi yang dipakai haruslah yang bulunya lembut dengan ujung membulat mengecil dengan tangkai lurus atau agak menyudut, sikat yang sudah dipakai lebih dari tiga bulan atau yang bulu sikatnya sudah rusak harus diganti.
- Kumur sebelum menggosok gigi.
- Gigi dikatupkan, kemudian dengan gerakan memutar menggosok bagian terluar, depan, dan belakang.
- Bagian dataran kunyah disikat dengan cara maju mundur.
- Bagian dalam depan dan belakang disikat dengan arah dari gusi ke gigi.
- Kumur lagi setelah semua bagian selesai disikat, kumur 1-2 kali setelah menyikat gigi, kumur tidak boleh terlalu sering.
Referensi :
Jawetz, dkk. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Salemba Medika. 2005.
Michael J. Pelczar dan E.C.S Chan. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 2.
Jakarta : UI-Press. 2012.
Anonim. Akumulasi
Plak dan Jumlah Koloni Bakteri pada Plak Setelah Berkumur
Rebusan Daun Sirih Hijau (Piper betle Linn.)
Konsentrasi 10%. .http://etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/64873/potongan/S1-2013-282927-chapter1.pdf.
2013. diakses pada 22 April 2015 pukul 12.11 WIB
Hidayah, Nurul . Flora Normal Rogga mulut dan Pola
Resistensi Terhadap Abiotik. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/131/jtptunimus-gdl-nurulhiday-6536-2-12bab_2.pdf.
tahun. diakses pada 22 April 2015 pukul 12.35 WIB
Anonim. Sirih merah (Piper crocatum Ruiz
& Pav) ) dan Sirih hijau (Piper betle L) sebagai agen pengontrol mikroba pada
rongga mulut. http://repository.maranatha.edu/2736/3/0912007_Chapter1.pdf.
2007. diakses pada 22 April 2015 pukul 12.34 WIB
Astutie, Agnes Arie. Flora Normal di Mulut Kita. http://majalah100guru.net/2015/02/flora-normal-di-mulut-kita/. 2015. diakses pada 22 April 2015 pukul 12.42 WIB
Astutie, Agnes Arie. Flora Normal di Mulut Kita. http://majalah100guru.net/2015/02/flora-normal-di-mulut-kita/. 2015. diakses pada 22 April 2015 pukul 12.42 WIB
Mirna, Cut. Pengasapan sebagai agen agen pengontrol mikroba
pada rongga mulut. http://eprints.undip.ac.id/44519/3/Cut_Mirna_22010110130177_BAB2KTI.pdf
tt. diakses pada 22 April 2015 pukul 12.33 WIB
32 komentar
Berdasarkan artikel tersebut, jika seseorang yang menggunakan behel di giginya, diketahui bahwa behel di giginya adalah sarang kuman dan bakteri. Tentunya, banyak kuman dan bakteri yang terselip pada kawat dan karetnya. Dan juga pembersihan gigi juga lebih sulit karna ada kawat gigi tersebut. Bagaimanakah cara pengontrolan mikroba pada behel yang terdapat pada mulut sesorang tersebut?
REPLYberdasarkan paparan dari artikel di atas, bahwa faktor yang mempengaruhi meningkatnya kasus kandidiasis salah satunya disebabkan oleh kehamilan, Bagaimana pengaruh kehamilan dalam meningkatnya kandidiasis?
REPLYterkait dengan pertanyaan saudari Luthfi Adzkia, Penggunaan behel gigi akan menyulitkan pembersihan plak dan sisa makanan, sehingga meningkatkan resiko terjadinya gigi berlubang dan peradangan gusi, Sisa makanan yang menyebabkan kebersihan gigi tak terjaga menjadikan sarang dari bakteri. Kuman dan bakteri sangat mudah sekali terselip dikawat dan dapat berkembangbiak dengan mudah. Di sarankan bagi pemakai behel hendaklah selalu rajin memakai obat kumur.
selain itu, menurut Har yati dalam Amalia, tips merawat behel gigi adalah dengan rajin menyikat gigi dengan sikat gigi khusus untuk orthodonti berbentuk kecil dan bulu sikatnya halus yang membantu membersihkan sisa makanan di sela gigi dan behel, dan pasta giginya disarankan sebaiknya memakai yang mengandung baking soda dan perlindungan ekstra agar gigi tidak mudah bolong dan tumbuh karang. (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/604/jbptunikompp-gdl-dineermaya-30153-11-unikom_d-i.pdf).
Terkait artikel di atas, Apakah meminum kopi dapat menyebabkna timbulnya plak gigi? jika iya, bagaimana mekanismenya yang dikaitkan dengan bakteri penyebab plak tersebut?
REPLYMenurut artikel yang saya baca di http://dinkesriau.net/berita-130-karang-gigi-.html, minum kopi dapat menimbulkan lapisan tipis dipermukaan gigi yang disebut stain sehingga warna gigi jadi kusam, kecoklat-coklatan. Lapisan stain yang kasar itu mudah ditempeli sisa-sisa makanan dan kuman, yang akhirnya membentuk plak, jika tidak dibersihkan akan mengeras dan menjadi karang gigi dan bisa merambat ke akar gigi. Akibatnya gigi mudah berdarah, gigi gampang goyah dan mudah tanggal.
REPLYSelain itu, Kepala Eksekutif Yayasan Kesehatan Gigi Inggris (British Dental Health), Dr Nigel Carter, mengatakan bahwa setiap kali gula (yang tekandung dalam kopi) memasuki mulut, ia akan bereaksi dengan bakteri mulut menjadi plak yang kemudian membentuk asam dan akan melemahkan email gigi. Seperti yang telah dilansir oleh http://www.formulaoralcare.com/apakah-minum-teh-dan-kopi-mengganggu-kesehatan-gigi-dan-mulut/.
Terimakasih atas bantuan jawabannya :)
REPLYDan untuk menjawab pertanyaan anda ; kandidiasis ada 2 macam, yaitu kandidiasis oral (yang terjadi pada rongga mulut) dan kandidiasis vulvovaginalis (yang terjadi pada organ kelamin) seperti yang saya baca di http://rsudrsoetomo.jatimprov.go.id/id/index.php/promosi-kesehatan/majalah-rs/doc_download/83-kandidiasis-mukosa-. Dan terkait pertanyaan anda bahwa salah satu penyebab kandidiasis adalah kehamilan, maka saya rasa kandidiasis yang anda maksud adalah kandidiasis vulvovaginalis. Hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan kadar hormon esterogen yang terjadi pada kehamilan. Dan menyebabkan kadar glikogen di vagina meningkat yang mana merupakan sumber karbon yang baik untuk pertumbuhan kandida (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6373/1/kulit-endang.pdf)
Sedikit tambahan mengenai mekanisme karies pada gigi. Mekanisme terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi. Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5).Hal ini menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai dari permukaan gigi (pits, fissur dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa.
REPLYSelain beberapa hal yang telah disebutkan, macam gigi juga menentuka ketahanannya terhadap karies, saliva yang disekresikan oleh mulut juga mempengaruhi, bahkan usia dan jenis kelamin juga merupakan faktor nya..untuk lebih jelasnya, silahkan merujuk pada :
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&cad=rja&uact=8&ved=0CFcQFjAK&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F28136%2F4%2FChapter%2520II.pdf&ei=T9ZBVZblG4-HuATVrICABA&usg=AFQjCNEI83I2bWLB7pAcfxY-CcZzu_jA6Q&bvm=bv.92189499,d.c2E
Selain jawaban yang telah diberikan oleh saudari Nurul Hikmahwati, cara lain untuk mengontrol bakteri pada behel atau kawat gigi yang saya baca di http://www.rspondokindah.co.id/public/files/magazine/file/HF_28.pdf adalah dengan menggunakan dental floss untuk membersihkan sela-sela gigi, rajin berkumur dengan mouthwash, perbanyak konsumsi vitamin C, dan mengontrolkan gigi sesuai dengan jadwal.
REPLYDental Floss digunakan untuk menghilangkan plak dan memoles daerah interproksimal (celah di antara dua gigi). Serta membersih kan sisa makanan yang tertinggal di bawah titik kontak http://unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/skripsi-I-MADE-BAYU-ARYA-WINATA.pdf.
Terimakasih saudara Abdan Albirron atas tambahannya
REPLYberdasarkan pemaparan artikel di atas penyebab penyakit Candidiasis oral salah satunya adalah, merokok. tolong jelaskan sacara gamblang bagaimana merokok dapat menyebabkan penyakit tersebut, dan apakah dalam hisapan asap rokok tersebut mengandung mikroorganisme yang berperan dalam menyebabkan penyakit Candidiasis oral?
REPLYSaya belum menemukan artikel yang menyebutkan bahwa rokok mengandung mikroorganisme yang berperan dalam menyebabkan penyakit Candidiasis oral. Tetapi dalam artikel yang saya baca di http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23362/3/Chapter%20II.pdf, adanya kebiasaan merokok dapat menyebabkan iritasi kronis dan panas yang mengakibatkan perubahan vaskularisasi dan sekresi kelenjar liur. Seperti yang diketahui, di dalam saliva terdapat komponen anti Kandida seperti lisozim, histatin, laktoferin, dan calprotectin, sehingga apabila produksi saliva berkurang seperti pada saat merokok, maka Kandida dapat mudah berkembang.
REPLYPada artikel anda telah memaparkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme pada mulut, namun ada penyakit yang kerap kali terjadi pada mulut kita yang juga disebabkan oleh mikroorganisme namun tidak dibahas, yaitu sariawan. Nah saya ingin bertanya apakah yang menyebabkan seseorang sering sariawan, dan jenis mikroorganisme apa yang menyebabkannya? terimakasih.
REPLYdari artikel diatas di jelaskan mengenai pencegahan karies yakni dengan salah satunya dengan cara mengosumsi bawang putih, naha bawang putih yang dimaksud disini adalah bawang putih ketika mentah atau yang sudah di masak? apakah ada perbedaan antara bawang putih yang sudah dan yang belum kalo di liat dari segi manfaatnya sebagai anti jamur? dan apakah bau mulut itu juga disebabkan oleh bakteri yang ada di mulut? bagaimana dengan orang puasa yang tidak memasukkan apapun kedalam mulutnya sekitar beberapa jam, apakah bakteri dalam mulut orang puasa itu lebih sedikit atau sebaliknya? terimakasih
REPLYTerimakasih atas jawabannya saudari Nila Zuqistya, sangat bermanfaat sekali. Peningkatan kadar hormon estrogen dapat menyebabkan penyakit kandidiasis vulvovaginalis.
REPLYSaya termasuk orang yang sering terkena sariawan kaka,, hihi
REPLYutk penyebab sariawan,, sepengetahuan dan sepengalaman saya yang masih awam,, itu ada faktor psikis, dan fisik. Sariawan juga ada yang ringan, ada yang tingkat berat. Faktor psikis, seperti stress, misalnya mau UAS nii, biasanya sariawan tumbuh tuh,, itu sariawan yang ringan. Faktor fisik, ada yang disebabkan oleh tingkah laku kita sendiri, misalnya kegigit, atau tidak hati-hati dalam menyikat gigi dsb, ada juga yg disebabkan karena devisit vitamin C, menyebabkan bibir kita pecah-pecah. nah dari semua faktor di atas, itu termasuk sariawan yang ringan. Sariawan yang sangat berbahaya adalah sariawan yang disebabkan oleh mikroba, misalnya setau Saya, mikroba yang menyebabkan sariawan adalah Candida albicans, anggota dari Deuteromycetes (Fungi), selalin menyebabkan sariawan dia juga menyebabkan keputihan,
begitu Kaka Tyah, smoga bermanfaat
Menarik sekali artikelnya Ibu Nila,,
REPLYSaya termasuk orang yang sering bermasalah dengan mulut,, HIKS ;(
dari mulai, sariawan, sakit gigi, karang gigi, dan bau mulut.
saya ingin bertanya Nu Nila, bakteri apa yang menyebabkan Bau mulut?, apakah dia memperoleh nutrisi dari sisa maknan kita?, bagaimana pertumbuhannya dalam mulut kita, apakah dia lebih efektif tumbuh ketika kita sedang tidur?, karena bangun tidur biasanya, mulut bau,, hihi, Bagaimana cara pengontrolan dan pencegahannya?, terimakasin Bu Nila :)
Hanya Menambahkan, Untuk mencegahnya tidak sariawan biasakan untuk selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C yang cukup, dan pola hidup yang sehat. Mengkonsumsi seperti Buah-buhan , sayur- sayuran hijau,Istirahat yang cukup, berolahraga minimal 1 x dalam seminggu. Serta Jangan biasakan untuk makan yang banyak mengandung lemak, minyak dan gorengan. Terimahkasih semoga bermanfaat :)
REPLYMengenai Artikel diatas, sangat menarik sekali atas informasinya. Salah satunya Bakteri yang terdapat pada mulut kita. Di zaman sekarang seperti ini, Masalah gigi sangat menjadi masalah besar dalam bau mulut? mengeluarkan bau yang tidak sedap yang diakibatkan adanya Makan makanan yang mengandung sukrosa, dan lain-lain. Yang ingin saya tanyakan dalam menangani bau mulut, Apakah dengan menggunakan kumur-kumur seperti lasterin Antiseptik yang diberikan oleh dokter ataupun membeli di Apotik setempat, akan mengurangi bau mulut secara total?Jelaskan. Terimah kasih
REPLYbedasrkan artikel tersebut, saya pernah mendengar bahwasanya dengan menggosok/menyikat lidah dapat mengurangi bau mulut, benarkah demikian? lalu apakah obat kumur yang banyak beredar juga efektif megurangi bau mulut ? terimakasih :)
REPLYSuper sekali..... Terimaksih atas informasinya Nila..
REPLYSaya ingin bertanya, bagaimana jika terjadi gusi berdarah? Apakah bakteri yang ada pada mulut dapat masuk ke luka tersebut dan masuk ke aliran darah? Jika ya, tolong jelaskan.
Terimakasih..
informatif sekali artikel yang anda posting bu nila, nah saya ingin bertanya sesuai dengan pergaulan anak anak zaman sekarang yang sudah tidak lagi mengenal batasan antara pria dan wanita, dimulut kita kan banyak sekali bakteri bakteri yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi diri kita sendiri, nah bagaimana jika pada kasus laki - laki dan perempuan berciuman ? itu berarti bakteri yang ada pada masing-masing individu bercampur atau menjadi satu, apa dampak yang paling berbahaya yang dapat ditimbulkan dari kasus tersebut ?
REPLYmenanggapi pertanyaan ratih mengenai obat kumur, Obat kumur yang beredar di pasaran sekarang hadir dengan zat yang hanya dapat menutupi bau mulut dalam sejenak saja. Bahkan dalam beberapa kasus, obat kumur hanya akan memperparah bau mulut serta menyebabkan iritasi pada jaringan mulut. Oleh sebab itu, Anda memerlukan obat kumur lain. Obat kumur yang terbuat dari teh hitam ataupun air putih yang dicampur dengan minyak peppermint. Obat kumur herbal tersebut bukan hanya dapat digunakan sebagai cara menghilangkan bau mulut, tapi juga dapat menekan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan berbagai macam penyakit. http://www.wongsehat.com/cara-menghilangkan-bau-mulut/
REPLYBawang putih mentah, karena bawang putih memiliki khasiat antifungi dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans karena kandungan minyak atsirinya. Allicin yang terkandung dalam minyak atsiri Bawang putih mempunyai kemampuan sebagai antifungi dan antibakteri. Hal ini karena allicin mengandung sulfur dengan struktur tak jenuh dan sangat mudah terurai menjadi senyawa dialil-disulfida. Allicin memiliki mekanisme molekuler untuk menghambat aktivitas enzim fungi yang menyebabkan infeksi dan gangguan metabolisme, yaitu enzim sistein proteinase dan enzim alcohol dehidrogenase. Enzim sistein proteinase merupakan penyebab utama infeksi yang membantu fungi merusak dan menembus lapisan sel, sedangkan enzim alcohol dehidrogenase membantu fungi tetap hidup dan berkembangbiak dalam sel.
REPLYMengenai penyebab bau mulut, selain adanya bakteri flora normal yang berlebih, bau mulut juga disebabkan oleh ialah kurangnya aliran saliva, berhentinya aliran saliva, meningkatnya jumlah protein makanan, pH rongga mulut yang lebih bersifat alkali dan meningkatnya jumlah sel-sel mati dan sel epitel nekrotik didalam mulut. Dan mengenai pada kondisi berpuasa, bau mulut tersebut disebabkan oleh faktor kurangnya aliran saliva, karena pada saat kita berpuasa kita tidak melakukan aktivitas pencernaan mekanik (mengunyah) yang menyebabkan kelenjar saliva tidak menyekresikan salivanya (http://eprints.undip.ac.id/21289/1/Aras.pdf)
Terimakasih saudari Nurhasanah atas bantuan jawabannya :)
REPLYSaya tambahkan, Permukaan lidah terutama bagian posterior yang sukar dijangkau dengan sikat (lapisan keputihan lidah) merupakan tempat yang ideal bagi pengumpulan sel epitel mulut yang mengalami deskuamasi, sisa-sisa makanan, bakteri dan deposit dari poket periodontal sehingga merupakan tempat utama aktivitas dan perkembangbiakan bakteri. Daerah di antara papila-papila serta dasar lidah tersebut merupakan tempat yang paling disukai bakteri khususnya bakteri anaerob. Bakteri-bakteri tersebut menghasilkan Volatile-Sulfur Compounds (VSCs) sebagai sampah metabolismenya. VSCs adalah senyawa yang berbau tidak sedap dan mudah menguap sehingga menimbulkan bau yang mudah tercium oleh orang lain di sekitar kita. Jadi sangatlah tepat pernyataan anda bahwa menyikat permukaan lidah dapat mengurangi bau mulut. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10170/8%20ISI%20PEMBAHASAN.pdf?sequence=5
Obat kumur efektif dalam mengurangi bau mulut. Berkumur akan menghasilkan suatu efek pembersihan rongga mulut secara mekanis dan kimiawi. Efek mekanis didapatkan dari gerakan dinamis saat berkumur, sedangkan efek kimiawi didapatkan dari bahan aktif yang terdapat dalam obat kumur. Bahan aktif obat kumur bersifat antibakteri, sehingga menurunkan kuantitas bakteri penyebabbau mulut. Tetapi penggunaan obat kumur yang berlebihan dan terus menerus terutama yang mengandung alcohol yang konsentrasinya tinggi dapat menimbulkan bahaya. Karena alkohol dalam obat kumur dapat menyebabkan mulut kering, mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut dan menyebabkan seseorang menjadi lebih beresiko terkena kerusakan gigi, bahkan menyebabkan kanker mulut. (http://eprints.uns.ac.id/10157/1/136690908201005241.pdf)
Bakteri Prevotella, Veillonella, Fusobacterium nucleatum dan Porphyromonas gingivalis yang tersembunyi di dalam jaringan periodontal yang sakit dan menghasilkan gas yang bau. Betul sekali, Endah bakteri yang terdapat pada rongga mulut kita mendapatkan sumber makanan dari sisa-sisa makanan yang kita makan. Bau mulut dapat diatasi dengan berbagai macam cara, misalnya menyikat gigi dengan baik, pembersihan karang gigi secara teratur, benang gigi (flossing) dan penggunaan obat kumur. (http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10170/8%20ISI%20PEMBAHASAN.pdf?sequence=5)
REPLYKetika dalam keadaan tidur, kita tidak melakukan aktivitas pencernaan mekanik (mengunyah) yang menyebabkan kelenjar saliva tidak menyekresikan salivanya. Saliva mempunyai peranan penting terhadap terjadinya halitosis, hal ini terjadi karena adanya aktivitas pembusukan oleh bakteri yaitu adanya degenerasi protein menjadi asam-asam amino oleh mikroorganisme, sehingga menghasilkan VSCs (sampah metabolisme bakteri yang mudah menguap dan berbau) sehingga dapat terjadi halitosis (bau mulut). http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/10170/8%20ISI%20PEMBAHASAN.pdf?sequence=5
Obat kumur efektif dalam mengurangi bau mulut. Berkumur akan menghasilkan suatu efek pembersihan rongga mulut secara mekanis dan kimiawi. Efek mekanis didapatkan dari gerakan dinamis saat berkumur, sedangkan efek kimiawi didapatkan dari bahan aktif yang terdapat dalam obat kumur. Bahan aktif obat kumur bersifat antibakteri, sehingga menurunkan kuantitas bakteri penyebabbau mulut. Tetapi penggunaan obat kumur yang berlebihan dan terus menerus terutama yang mengandung alcohol yang konsentrasinya tinggi dapat menimbulkan bahaya. Karena alkohol dalam obat kumur dapat menyebabkan mulut kering, mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut dan menyebabkan seseorang menjadi lebih beresiko terkena kerusakan gigi, bahkan menyebabkan kanker mulut. (http://eprints.uns.ac.id/10157/1/136690908201005241.pdf)
REPLYBenar sekali apayang telah disebutkan oleh saudari Endah dan Martha bahwa Sariawan disebabkan oleh infeksi jamur dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Selain itu juga dapat disebabkan oleh luka tergigit, terluka saat menggosok gigi, stress, alergi makanan, makanan berminyak, mengkonsumsi makanan dan minuman yang panas, siklus haid, kelainan pencernaan, kebersihan mulut yang tidak terjaga atau karena kondisi tubuh yang tidak fit serta kurangnya konsumsi vitamin C.
REPLYsaudari Nila, masih berhubungn dengan pertanyaan saudari atiyah, saya pernah mendapat informasi klau orang yg sering mengalami sariawan itu ada hubungannya dengan asam lambung yg bermasalah, yg ingin saya tanyakan mengapa masalah lambung dapat menyebabkan sariawan? bagaimana keuda hal itu bisa berhubungan?
REPLYterimakasih :)
Bakteri flora normal mulut bisa masuk aliran darah melalui gigi yang berlubang atau karies gigi dan gusi yang berdarah sehingga terjadi bakteremia (adanya bakteri di dalam darah). Candidiasis yang telah masuk ke dalam aliran darah dapat menyebar ke berbagai organ seperti ginjal, limpa, jantung, otak, dan menimbulkan berbagai penyakit seperti endokarditis, meningitis, endophtalmitis dan ielonefritis (http://eprints.undip.ac.id/44519/3/Cut_Mirna_22010110130177_BAB2KTI.pdf).
REPLYMengenai hubungan antara asam lambung berlebih dan sariawan, saya mendapatkan dua pendapat yang berbeda, pendapat pertama saya baca di http://klikdokter.com/tanyadokter/kebidanan-kandungan/kaitan-sariawan-dan-sakit-maag, yang menyebutkan bahwa sakit maag dan sariawan tidak berhubungan , karena sakit maag berlebih disebabkan karena adanya luka atau peradangan pada daerah lambung yang menimbulkan rasa sakit, mules, dan perih pada perut. Sementara sariawan disebabkan oleh Trauma pada jaringan lunak mulut (selain gigi), misal tergigit, atau ada gigi yang posisinya di luar lengkung rahang yang normal sehingga menyebabkan jaringan lunak selalu tergesek/tergigit pada saat makan/mengunyah, penggunaan kawat gigi yang seringkali bergesekan dengan jaringan lunak mulut. Kekurangan nutrisi, terutama vitamin B12, asam folat dan zat besi. Stress. Gangguan hormonal, seperti pada saat wanita akan memasuki masa menstruasi di mana terjadi perubahan hormonal sehingga lebih rentan terhadap iritasi. Gangguan autoimun / kekebalan tubuh, pada beberapa kasus penderita memiliki respon imun yang abnormal terhadap jaringan mukosanya sendiri. Penggunaan gigi tiruan yang tidak pas atau ada bagian dari gigi tiruan yang mengiritasi jaringan lunak. Pada beberapa orang, sariawan dapat disebabkan karena hipersensitivitas terhadap rangsangan antigenik tertentu terutama makanan.
REPLYSementara sumber kedua , Prof Dr drg Melanie S. Djamil, MBiomed, FICD Lab BioCORE, dari FKG Universitas Trisakti , mengatakan bahwa Sariawan ini bisa terjadi karena kondisi tertentu salah satunya adalah hormonal seperti masa pubertas, menstruasi, stres, atau kehamilan. Bayangkan saja, kalau kita stres asam lambung akan meningkat kemudian naik kena tukak lambung. Nah tidak hanya lambung saja yang menjadi lebar, rongga mulut juga sehingga sel-selnya berubah, akhirnya sariawan (http://health.detik.com/read/2014/11/10/111403/2743666/763/sering-kena-sariawan-apa-sebabnya).
Benar sekali pernyataan Anda, Saudara Maul
REPLYPada saat berciuman maka saliva yang berisi mikroba akan masuk ke mulut pasangannya selanjutnya akan ditelan dan masuk ke tubuh. Kemudian mikroba tersebut akan berkembang dan menimbulkan gejala penyakit. Penyakit yang bisa ditularkan saat berciuman antara lain penyakit radang tenggorokan yang disebabkan oleh Streptococcus, penyakit hand-foot-and mouth yang disebabkan oleh Coxsackie virus, herpes simpleks yang disebabkan oleh virus herpes tipe 1 dan Hepatitis B serta C http://zonasehat.blogdetik.com/2010/12/31/hati-hati-ciuman-bisa-menularkan-penyakit/).
Selain itu berciuman juga menularkan penyakit Infectious Mononucleiosis (Kissing Disease) yang disebabkan oleh virus Cytomegalo. Virus Cytomegalo ini termasuk dalam katagori virus Herpes yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia (http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/01/08/tak-selamanya-ciuman-itu-nikmat-429116.html).
Artikel yang sudah anda berikan sudah baik dan informasinya sangat bermanfaat, namun saya mau bertanya, kandungan apa sajakah yang ada pada pasta gigi sehingga dapat mengurangi bakteri pada gigi ?
REPLYPasta gigi mengandungi sodium fluorida (NaF) yang merupakan bahan aktif yang paling utama dan popular dalam pasta gigi untuk mecegah lubang pada gigi. Beberapa merek mengandung sodium monofluorofosfat (SMFP). Hampir seluruh pasta gigi yang dipasarkan di Amerika memiliki 1000-1100 bagian per milion NaF atau SMFP (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23120/4/Chapter%20II.pdf).
REPLYDi http://unmas-library.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/skripsi-I-MADE-BAYU-ARYA-WINATA.pdf dijelaskan lebihlanjut bahwa Jenis fluoride yang terdapat dalam pasta gigi adalah Stannousfluoride, Sodium fluoride dan Sodium monofluorofosfat. Stannous. Stannousfluoride atau Tin fluor. Merupakan fluor yang pertama ditambahkan dalam pasta gigi yang digunakan secara bersamaan dengan bahan abrasif (kalsium fosfat). Fluor ini bersifat antibakterial namun kelemahannya dapat membuat stein abuabu pada gigi. Sodium fluoride atau NaF merupakan fluor yang paling sering ditambahkan dalam pasta gigi, tapi tidak dapat digunakan bersamaan dengan bahan abrasif.
Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri, misalnya Trikolsan (bakterisidal), Zinc citrate atau Zinc phosphate (bakteriostatik). Selain itu, ada beberapa herbal yang ditambahkan sebagai anti mikroba dalam pasta gigi misalnya daun sirih dan siwak.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26604/3/Chapter%20II.pdf